Selasa, 22 Januari 2013

Mulai dari hal yang tersembunyi


Membayangkan jika tiba-tiba, kita diculik, dalam keadaan mata tertutup,
Dan tiba-tiba ditinggalkan di tempat di foto di atas, pada saat malam hari, berkabut, dan pada saat black out (listrik padam) dan tanpa penerangan sama sekali...

Kemungkinan yang ada, kita tercebur kolam,
dan tak terbayangkan pemandangan malam hari yang indah seperti nampak di foto ini...

Ya, mencermati suatu hal yang tersembunyi seperti halnya mengenali tempat-tempat di malam hari

Kehati-hatian, kemauan mendengarkan nasihat, kemauan menerima peringatan,
seperti halnya penerangan di malam hari, membantu kita melangkah di jalan yang tepat 

Niat, keinginan, harapan yang tersembunyi dan salah,
seperti halnya kolam di foto ini, tujuan langkah yang salah,

Padahal niat, keinginan, harapan, seperti halnya pondasi dari segala kerja, segala aktivitas
Jika pondasi disiapkan untuk gedung 4 lantai, maka manakah mungkin bisa menopang 100 lantai?

Keinginan berbuat baik karena pujian, karena seseorang, karena imbalan dunia yang sementara,
seperti halnya pondasi rapuh, yang agaknya sulit menyampaikan kita ke keteguhan amal,
yang dengan amal ini, kita mengharap surga atas rahmah-Nya

---------------
Amal itu beragam lantaran beragamnya keadaan yang menimpa hati
(Al-Hikam, hikmah 9)

Amal itu kerangka yang mati, dan ruhnya ialah keikhlasn yang ada padanya
(Al-Hikam, hikmah 10)
-----------

Sabtu, 19 Januari 2013

Se(bagai)bagian perjalanan....


Gambar ini, diambil saat hujan, dibalik kaca yang ber-embun,
di daerah Dawuan, menuju ke Kota Bukit Indah, dari Cikampek

Saat cuaca cerah, pemandangan tempat ini sebenarnya indah,
 Indah, untuk sekedar dinikmati sambil melintasi jalan,
Pohon2 dan rerumputan liar seperti padang savana,

Sebagaimana juga kenangan2, kesempatan2, kebahagiaan2, kepahitan2, peristiwa2 tertentu,
yang hanya indah, jika di-indahkan sebagai bagian dari perjalanan hidup
Selebihnya, tidak memungkinkan kita berdiri mematung di tepi jalan itu, selamanya...